by 05.31 0 komentar
Sepenggal Kisah Gadis Patah Hati

Dan dengan terburunya gadis itu menelan makanannya. Setiap sendok kuah yang dipedasinya ditelannya bulat-bulat. Tidak menyentuh gigi, hampir mungkin. Seakan - akan ia ingin menelan perasaan kecewanya, sakit hatinya, dan penyesalannya. Sambil tersedak-sedak wajah cowok itu masih juga terlintas diotaknya. "Bah...!" batinnya.
"Perasaan ini seperti teraduk-aduk".
 Ingin ia maki-maki cowok itu. Tapi otak dan pikirannya berkata lain. Dari belia ia selalu belajar untuk tidak berkata kotor, keras atau menyakitkan. "Cih... buat apa dia membuatku jatuh cinta jika pada akhirnya dia mengejar cewek lain".

"Cintaku lebih besar dari cintanya... mestinya kau sadar itu... bukan dia... bukan dia... tapi aku...."
Judika, bukan dia tapi aku

Rizka

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar: